Friday, January 11, 2013


10 Dosa Besar Menghambat Rezeki

Banyak orang yang sudah berdoa siang malam namun doanya belum ter-kabul
karena masih ada dosa yang tanpa ia sadari ternyata telah menghambat rezekinya
sehingga doanya belum dikabulkan. Menurut Ust. Yusuf Mansur, ibarat genteng yang bocor
disaat hujan lantai akan basah oleh tetesan air hujan, jika kita hanya mengepel lantai
saja tanpa menutup kebocoran di atas genteng maka sudah bisa dipastikan lantai akan
terus basah meskipun setiap saat Anda pel. Solusinya adalah tambal dulu kebocoran baru pel lantainya,
maka yakin lah hanya dengan sekali pel saja lantai Anda tidak akan basah lagi.

Begitu juga dengan bermunajat kepada Allah, agar doa bisa di izabah terlebih dahulu lihatlah dalam
diri kita apakah ada dosa besar yang pernah kita lakukan? apa sebenarnya 10 dosa besar menghambat
rezeki tersebut? simak 10 dosa besar berikut:

    1.Menyekutukan Allah (Syirik)
    2.Meninggalkan Shalat
    3.Durhaka kepada kedua orang tua
    4.Melakukan Zina
    5.Rezeki yang Haram
    6.Mabuk (minum miras)
    7.Memutuskan silaturahmi
    8.Bersaksi Palsu (menuduh orang berzina)
    9.Kikir
    10.Menggunjing atau ngerupi (Ghibah)


Supaya lebih jelas mari kita coba uraikan satu persatu dosa-dosa tersebut:

1. Menyekutukan Allah (Syirik)
Syirik bukan hanya secara terang-terangan menyekutukan Allah seperti menyembah pohon keramat,
kuburan keramat atau pergi ke dukun, namun syirik juga bisa digolongkan kepada orang yang menggantungkan
sesuatu kepada Selain Allah, seperti disaat kita Sakit menganggap dokter/obat yang kita minumlah yang
menyembuhkan itu juga syirik, disaat kita mencari nafkah menggap dengan kita bekerja keraslah maka dapat rezeki.
 Syirik yang semacam ini sudah sangat banyak kita jumpai dikehidupan kita yaitu syirik didalam hati atau riya,
sehingga perlu kita introspeksi diri bahwa semua yang terjadi bahkan kesanggupan kita mencari nafkahpun
semua karena karunia Allah.

2. Meninggalkan Shalat
Sudah cukup jelas.

3. Durhaka kepada kedua orang tua
Sudah cukup jelas

4. Melakukan Zina
Banyak orang yang hajatnya lama sekali terkabul karena pernah melakukan Zina, bisa jadi dia
sudah melupakan perisitiwa itu namun Allah tidak pernah lupa, 1 x berbuat zina maka tidak
 diterima amal ibadahnya selama 40 tahun. Namun Allah maha menerima Taubat, jika kita
 benar-benar tulus bertaubat (taubatan nasuha) maka sangat mudah bagi Allah untuk membuang
segala dosa-dosa kita.

5. Rezeki yang Haram
Mungkin Anda pernah dengar ungkapan "cari rezeki yang haram saja susah apalagi yang halal",
ungkapan itu mungkin sudah mendarah daging kepada sebagian saudara kita yang belum sadar akan bahayanya
rezeki yang haram. Jika kita yakin bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki, buat apa kita repot-repot melakukan
perbuatan yang dilarang-Nya?. Rezeki haram merupakan nilai minus dimata Allah, jika kita menghasilkan
duit haram 2jt kemudian kita dapat dari yang halal 3jt maka jumlah duit kita jadinya bukan 5jt tapi
sisa 1jt saja karena -2jt + 3jt = 1jt. Ada saja nanti cara Allah untuk mengambil kembali harta yang
bukan hak kita, mungin bukan hari ini atau besok, bisa jadi 2 atau 10 tahun mendatang, disaat kita sudah
bertobat dan sadar karena sudah mulai sakit-sakitan.

6. Mabuk (minum miras)
Sudah cukup jelas

7. Memutuskan silaturahmi
Sudah cukup jelas

8. Bersaksi Palsu (menuduh orang berzina)
Sudah cukup jelas

9. Kikir / Pelit
Sudah cukup jelas

10. Menggunjing atau ngerumpi (Ghibah)
Sudah cukup jelas

Allah Maha Penerima Taubat maka mari sungguh-sungguh bertobat (taubatan nasuha), jangan ulangi perbuat
dosa tersebut, kunyah-lah selalu permen istigfar dan selalu shalat sunnah taubat, kemudian lanjutkan
dengan riyadah 40 hari secara konsisten.

Thursday, November 15, 2012

                  Strategi Bisnis 2012

Mengapa? Banyak sebab! Modal minim, kurang pengalaman, keuangan yang payah, kesalahan manajemen, sedikit relasi, sampai terimbas resesi. Pendek kata, bisnis "balita" (usia di bawah lima tahun) memang rawan. Perlu pengelolaan ekstra ketat tapi dinamis, cerdas, plus kreatif. Jika Anda sedang merintis bisnis skala kecil, barangkali 14 strategi berikut ini bisa memberi inspirasi.

1. Rencana Bisnis
Ada guyonan, jika mau berwiraswasta jangan terlalu banyak membuat rencana. Bisa-bisa Anda hanya berhasil membuat rencana, tapi tak pernah berani menjalankannya. Ada benarnya juga. Tapi bisnis sekecil apapun perlu rencana. Jalankan saja sebuah bisnis, lalu sambil berjalan lakukan perencanaan-perencanaan matang. Jadikan rencana bisnis sebagai arahan, bukan sebagai penghalang.

2. Amankan Modal
Bisnis skala kecil biasanya modal sendiri dan itu pun terbatas jumlahnya. Bisa juga Anda didukung investor atau modal pinjaman. Jika demikian, hati-hatilah mengelolanya. Hindari perluasan biaya operasional di luar rencana bisnis semula. Cara terbaik mengamankan modal adalah dengan melakukan pengecekan posisi keuangan setiap hari. Amankan setiap pengeluaran, seolah-olah hidup Anda benar-benar tergantung dari cadangan modal tadi.

3. Potong Biaya
Penghematan adalah kata kunci pengamanan modal. Hindari semua biaya-biaya yang tidak perlu. Hindari tambahan biaya operasional. Upayakan selalu dapat harga diskon dari supplier. Jika beli tunai mahal, beli secara kredit atau menyewa bisa jadi pilihan. Sesuaikan pilihan teknologi dengan kebutuhan. Jika hanya butuh komputer untuk mengetik dan software program keuangan sederhana, jangan terobsesi pada komputer super canggih yang mahal harganya.

4. Laba Tunai
Direkomendasikan supaya Anda benar-benar punya laba tunai, bukan sekedar laba dalam pembukuan. Banyaknya piutang tidak mengindikasikan usaha Anda menguntungkan. Jadi jangan terjebak pada laba di atas kertas. Artinya, makin banyak transaksi tunai (cash and carry) makin bagus pula cashflow Anda. Salah satu sumber kebangkrutan bisnis balita adalah kegagalan mereka mencairkan laba di atas kertas menjadi laba tunai.

5. Kepuasan Pelanggan
Kelangsungan bisnis Anda ditentukan oleh kepuasan pelanggan. Maka jangan beri konsumen produk dan pelayanan bermutu rendah. Beri jaminan kepuasan pelanggan! Bila memungkinkan, galakkan after sales service (layanan purna jual). Jadikan hal ini sebagai kredo bisnis Anda. Setelah itu, konsistenlah memenuhi janji Anda. Jika produk cacat, gantilah! Jika ada komplain, tampunglah dan adakan perbaikan.

6. Pelanggan Produktif
Meskipun kepuasan pelanggan jadi komitmen utama, fokuslah pada pelanggan yang paling banyak memberikan laba. Kepada merekalah kredo kepuasan pelanggan diberlakukan secara ketat. Ini demi efisiensi biaya pelayanan. Dari 100 pelanggan, mungkin hanya 20 persen yang memberikan laba terbanyak. Walau begitu perlakukan 80 persen sisanya dengan sangat bijaksana. Di antara mereka selalu terbuka kemungkinan bisa memberi lebih banyak laba.

7. Tuailah Referal
Dampak nyata kepuasan pelanggan adalah rekomendasi pada bisnis Anda. Setiap orang paling apes punya 50 teman dekat, relasi, atau, koneksi. Jika punya 10 pelanggan saja yang puas, maka asal hitung saja Anda punya 500 prospek baru. Kalau pelanggan puas, tak perlu ragu meminta rekomendasi mereka. Banyak referal (rujukan) bisa Anda dapat. Untuk bisnis tertentu (misalnya jasa konsultasi), surat-surat kepuasan pelanggan bisa jadi magnet bisnis yang efektif.

8. Iklan dan Promosi
Supaya publik tahu jasa dan produk Anda, beriklanlah. Untuk menekan anggaran, gunakan iklan baris atau iklan kolom yang murah. Pasang iklan dalam waktu yang cukup, dan anggap ini sebagai investasi. Tidak selamanya iklan dan promosi mahal. Brosur, katalog, kartu nama, stiker, adalah instrumen baku. Anda pun bisa ambil bagian dalam sponsorisasi aneka kegiatan olah raga atau amal untuk meningkatkan brand awareness.

9. Manfaatkan Koneksi
Koneksi dan relasi bisnis adalah mutlak. Kenalilah orang-orang di posisi kunci seperti bagian pembelian atau marketing. Manfaatkan semua lini di mana Anda terlibat, seperti lingkungan sekolah, kampus, sekitar rumah, lingkungan kerja, organisasi sosial-politik, klub-klub hobi, dll. Bukan saja berpotensi jadi customer, koneksi dan relasi bisa memberi Anda tambahan modal, proyek, referensi, koneksi baru, dsb.

10. Ikutlah Ekspo Bisnis
Ikutlah berbagai pameran untuk berpromosi. Di sini segala keunggulan dan keunikan produk bisa dilihat banyak orang. Inilah kesempatan untuk memperluas networking bisnis, bertemu pelanggan potensial, dan memperoleh feedback langsung dari konsumen. Jika beruntung, Anda bisa menarik minat investor besar. Dengan penataan stan yang menawan, serta keramahan, Anda bakal menarik minat banyak pengunjung.

11. Jadilah PR
Yang paling diabaikan oleh usaha rumahan adalah soal public relations. Sekecil apapun bisnis Anda, jangan abaikan hal ini. Kerpibadian yang hangat dan menawan bisa jadi humas yang baik. Itu pun bisa mendongkrak citra produk (bisnis) Anda. Bila ada kesempatan, jalin hubungan sedekat-dekatnya dengan para jurnalis media cetak, televisi, maupun radio. Dari merekalah Anda dapat publikasi rendah biaya.

12. Bentuklah Sistem
Bisnis rumahan menjadikan Anda bos bagi diri Anda sendiri. Maka sukses tidaknya bisnis itu sangat tergantung pada upaya Anda sendiri. Anda pun akan jadi sebuah sistem. Namun jangan terus-menerus one-man show. Anda harus mulai membentuk sistem yang memungkinkan usaha itu bisa berjalan walau tanpa kehadiran fisik Anda. Ini penting jika suatu saat bisnis berkembang volumenya, dan membutuhkan lebih banyak sumber daya.

13. Volume Bisnis
Banyak bisnis rumahan mendadak dapat order berlipat ganda. Sayang jika tidak siap, order akan lewat begitu saja. Jika produk dan servis Anda nomor satu, siapkan sistem dan SDM yang bisa menampung pertambahan volume bisnis secara cepat. Di sinilah Anda perlu memaksimalkan networking bisnis untuk berbagi order tanpa kehilangan keuntungan.

14. Fleksibel
Anda bisa saja yakin dengan prospek sebuah bisnis dan cara-cara yang sekarang Anda pakai untuk menjalankannya. Namun jangan lupa, bersiaplah untuk melakukan banyak modifikasi rencana dan inovasi strategi. Tinggalkan cara-cara yang sudah terbukti tidak memberikan hasil, dan jangan memaksakan keyakinan Anda sendiri. Bisa mengevaluasi kinerja bisnis, peka dengan perubahan tren, pandai menangkap peluang, serta berani ambil risiko, adalah karakter para entrepreneur umumnya. (ed)

*) Sumber: Majalah BERwirausaha
.